Baiklah teman-teman sebelum kita masuk kedalam dunia Fotografi alangkah baiknya jika kita mengetahui dulu "Apa itu FOTOGRAFI?"
Dalam kamus bahasa Indonesia pengertian fotografi adalah seni atau
proses penghasilan gambar dan cahaya pada film. Pendek kata, penjabaran
dari fotografi itu tak lain berarti “menulis atau melukis dengan
cahaya”. Tentunya hal tersebut berasal dari arti kata fotografi itu
sendiri yaitu berasal dari bahasa Yunani, photos (cahaya) dan graphos
yang berarti lukisan.
Nah, melihat pengertian tersebut terlihat
ada persamaan antara fotografi dan karya seni lukis atau menggambar.
Yang jelas perbedaannya terletak pada media yang digunakannya.
Bila dalam seni lukis yang dipakai gambar dengan menggunakan media warna
(cat), kuas dan kanvas. Sedangkan dalam fotografi menggunakan cahaya
yang dihasilkan lewat kamera. Tanpa adanya cahaya yang masuk dan terekam
di dalam kamera, sebuah karya seni fotografi tidak akan tercipta.
Selain itu, adanya film yang terletak di dalam kamera menjadi media
penyimpan cahaya tersebut. Film yang berfungsi untuk merekam gambar
tersebut terdiri dari sebuah lapisan tipis. Lapisan itu mengandung
emulsi peka di atas dasar yang fleksibel dan transparan. Emulsi
mengandung zat perak halida, yaitu suatu senyawa kimia yang peka cahaya
yang menjadi gelap jika terekspos oleh cahaya. Ketika film secara
selektif terkena cahaya yang cukup maka sebuah gambar tersembunyi akan
terbentuk. Tentunya gambar tersebut akan terlihat jika film yang telah
digulung ke dalam selongsongnya kemudian dicuci dengan proses khusus.
Aktivitas berkreasi dengan cahaya tersebut tentunya sangat berhubungan
dengan pelakunya (subjek) dan objek yang akan direkam. Setiap pemotret
mempunyai cara pandang yang berbeda tentang kondisi cuaca, pemandangan
alam, tumbuhan, kehidupan hewan serta aktivitas manusia ketika
melihatnya di balik lensa kamera. Cara memandang atau persepsi inilah
yang kemudian direfleksikan lewat bidikan kamera. Hasilnya sebuah karya
foto yang merupakan hasil ide atau konsep dari si pembuat foto.
Andreas Feininger (1955) pernah menyatakan bahwa “kamera hanyalah
sebuah alat untuk menghasilkan “karya seni”. Nilai lebih dari karya seni
itu dapat tergantung dari orang yang mengoperasikan kamera tersebut.
Tampaknya ungkapan Feininger ada benarnya. Bila kamera diumpamakan
sebagai gitar, tentunya setiap orang bisa memetik dawai gitar tersebut.
Tapi belum tentu mampu memainkan lagu yang indah dan enak didengar.
Begitu halnya dengan kamera, setiap orang dapat saja menjeprat-jepret
dengan kamera untuk menghasilkan sebuah objek foto. Tapi tidak semua
orang yang mampu memotret itu menghasilkan karya imaji yang mengesankan.
Sebuah foto yang sarat akan nilai di balik guratan warna dan komposisi
gambarnya.
Bila sebuah karya foto adalah hasil kreativitas dari
si pemotret, tentu saja ada respon dari orang yang memandangnya.
Almarhum Kartono Ryadi, fotografer kawakan di negeri ini pernah
berkomentar, bahwa foto yang bagus adalah foto yang mempunyai daya kejut
dari yang lain. Pandangan tentang bagaimana nilai foto yang bagus itu
juga dikemukakan oleh seorang fotografer professional, Ferry Ardianto.
Menurut dia foto yang bagus adalah foto yang informatif yang mencakup
konteks, content , dan komposisi (tata letak dan pencahayaan). Maksud
dia, konteks berarti ada hal yang ingin divisualkan dengan jelas,
misalnya tentang pemandangan. Di sisi lain, istilah content maksudnya
apa yang ingin ditampilkan untuk memenuhi konteks gambar tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar