Malioboro
tidak lepas dari kota Jogja, bahkan bisa dibilang sudah menjadi ikon kota
Jogja. Setiap kali menyebutkan Malioboro, orang akan tahu bahwa Malioboro itu
di Jogja. Malioboro yang terletak sekitar 1 km dari Kraton Jogja merupakan pusat perekonomian yang
sangat ramai di kota Jogja. Di jalan ini berdiri pertokoan, rumah makan hotel
dan perkantoran yang membuat kawasan ini tidak pernah lengang. Berasal dari
bahasa Sansekerta yang berarti karangan bunga, Malioboro menjadi kembang yang
pesonanya mampu menarik wisatawan. Tak hanya sarat kisah dan kenangan,
Malioboro juga menjadi surga cinderamata di jantung Kota Jogja.
Malioboro adalah rangkaian sejarah,
kisah, dan kenangan yang saling berkelindan di tiap benak orang yang pernah
menyambanginya. Pesona jalan ini tak pernah pudar oleh jaman. Eksotisme
Malioboro terus berpendar hingga kini dan menginspirasi banyak orang, serta
memaksa mereka untuk terus kembali ke Yogyakarta. Seperti kalimat awal yang ada
dalam sajak Melodia karya Umbu Landu Paranggi "Cintalah yang membuat
diriku betah sesekali bertahan", kenangan dan kecintaan banyak orang
terhadap Malioboro lah yang membuat ruas jalan ini terus bertahan hingga kini.
Tapi sayangnya, dibalik keindahan
Malioboro terdapat beberapa pemandangan yang membuat para pengunjung prihatin
melihatnya, banyaknya pengemis jalanan dan para pengamen meminta-minta. Hal
tersebut terkadang tentu saja membuat para pengunjung risih. Kadang terlihat
tak layak, orang-orang yang mengemis terlihat sangat sehat, tak ada cacat fisik
yang mereka alami yang menjadikan mereka tak mampu bekerja selain hanya duduk
dan meminta-minta. Pengamen, happening art, pekerjaan ini tidak salah,
terkadang tak selamanya mereka melakukan itu hanya sekedar membutuhkan uang,
terkadang mereka melakukan itu hanya sekedar hobi, walaupun demikian, tapi tak
selalu pengunjung nyaman akan hal ini, tiap menit ada saja pengamen yang datang.
Disini berarti kurangnya perhatian pemerintah akan kasus ini, seharusnya
pemerintah dapat mencegah dan meminim para pengemis dan pengamen yang
berkeliaran disepanjang malioboro, karna tidak hanya megganggu para pengunjung,
hal ini juga menjadi cerminan bagi wisatawan-wisatawan mancanegara yang
berkunjung bahwa beginilah Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar