Senin, 13 Mei 2013

PENGEMIS DAN PENGAMEN JALANAN MALIOBORO

Malioboro tidak lepas dari kota Jogja, bahkan bisa dibilang sudah menjadi ikon kota Jogja. Setiap kali menyebutkan Malioboro, orang akan tahu bahwa Malioboro itu di Jogja. Malioboro yang terletak sekitar 1 km dari Kraton Jogja merupakan pusat perekonomian yang sangat ramai di kota Jogja. Di jalan ini berdiri pertokoan, rumah makan hotel dan perkantoran yang membuat kawasan ini tidak pernah lengang. Berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti karangan bunga, Malioboro menjadi kembang yang pesonanya mampu menarik wisatawan. Tak hanya sarat kisah dan kenangan, Malioboro juga menjadi surga cinderamata di jantung Kota Jogja.
Malioboro adalah rangkaian sejarah, kisah, dan kenangan yang saling berkelindan di tiap benak orang yang pernah menyambanginya. Pesona jalan ini tak pernah pudar oleh jaman. Eksotisme Malioboro terus berpendar hingga kini dan menginspirasi banyak orang, serta memaksa mereka untuk terus kembali ke Yogyakarta. Seperti kalimat awal yang ada dalam sajak Melodia karya Umbu Landu Paranggi "Cintalah yang membuat diriku betah sesekali bertahan", kenangan dan kecintaan banyak orang terhadap Malioboro lah yang membuat ruas jalan ini terus bertahan hingga kini.
Tapi sayangnya, dibalik keindahan Malioboro terdapat beberapa pemandangan yang membuat para pengunjung prihatin melihatnya, banyaknya pengemis jalanan dan para pengamen meminta-minta. Hal tersebut terkadang tentu saja membuat para pengunjung risih. Kadang terlihat tak layak, orang-orang yang mengemis terlihat sangat sehat, tak ada cacat fisik yang mereka alami yang menjadikan mereka tak mampu bekerja selain hanya duduk dan meminta-minta. Pengamen, happening art, pekerjaan ini tidak salah, terkadang tak selamanya mereka melakukan itu hanya sekedar membutuhkan uang, terkadang mereka melakukan itu hanya sekedar hobi, walaupun demikian, tapi tak selalu pengunjung nyaman akan hal ini, tiap menit ada saja pengamen yang datang. Disini berarti kurangnya perhatian pemerintah akan kasus ini, seharusnya pemerintah dapat mencegah dan meminim para pengemis dan pengamen yang berkeliaran disepanjang malioboro, karna tidak hanya megganggu para pengunjung, hal ini juga menjadi cerminan bagi wisatawan-wisatawan mancanegara yang berkunjung bahwa beginilah Indonesia.














0 komentar:

Posting Komentar

 

This Template Was Found On Elfrida Chania's Blog. Copyrights 2011.