Memberikan apresiasi pada sebuah karya foto adalah hal yang sulit.
Kenapa
bisa dibilang sulit? Misalnya ada sebuah foto dari seseorang, bila kita suka
dengan foto itu dan mengungkapkannya pada sang pembuat foto maka tidak akan ada
masalah. tapi jika kita tidak suka dan mengatakan dengan jujur bahwa kita tidak
suka dengan foto tersebut dan memaparkan dengan jelas kekurangan dari foto itu,
belum tentu sang pemilik foto punya hati besar dan tidak akan memasalahkan
apresiasi kita.
Ada
sebuah kejadian yang pernah aku alami. Seorang teman mentag namaku pada hasil
karyanya di FB secara dia baru saja belajar memotret. Aku yang mengira dia
minta pendapat jujur, langsung memberikan penilaian secara teknis dengan hati
sejujur-jujurnya dan hasilnya.. sebuah surat cinta terkirim dan aku di Unfriend
dari FB.
Tidak mudah
untuk menjadi jujur dalam hal memberikan apresiasi pada sebuah karya foto.
Banyak unsur yang membuat seseorang bisa menyebut sebuah karya foto bagus atau
jelek. Selain unsur seni, unsur psikologi juga terlihat.
Sebagai
contoh, karakter seseorang akan menentukan jenis foto2 yang dibuatnya. misalnya
A suka dengan wanita etnis asia, maka dia banyak menampilkan foto-foto wanita
Asia berkulit kuning dan bermata sipit. Si B yang suka wanita eksotis, lebih
suka menampilkan foto wanita berkulit hitam dekil. A belum tentu suka dengan
foto karya B demikian juga sebaliknya. Salahkah mereka? tidak, karena itu
adalah selera.
Namun
dalam fotografi sendiri ada ilmu standarnya. Pencahayaan, Komposisi, Tone
Warna. dimana hal itu yang bisa menentukan bagus atau tidaknya sebuah foto.
Foto
dengan tokoh yang sama, misalnya ayam. Dengan komposisi, metering dan tonal
yang bagus akan membuat foto yang menarik jika dibandingkan memotret tanpa
memperhatikan cahaya, komposisi ataupun warna, asal jepret saja.
Dengan
mempelajari aturan dan pelajaran dalam fotografi kita dapat melihat mana foto
yang bagus (dan benar) dalam fotografi. Sisanya bisa ditentukan dengan rasa
seni yang kita miliki, dimana sebaiknya penilaian dengan rasa seni ini cukup
30% saja dalam keseluruhan cara kita mengapresiasi sebuah foto, karena rasa
seni ini berbeda pada tiap-tiap orang tergantung dari personalnya.
Juri
dalam sebuah lomba foto misalnya, tidak akan peduli dengan siapa pembuat foto
yang dilombakan ataupun psikologi sang kreator. Umumnya yang dia lihat adalah
teknis terlebih dahulu, baru selanjutnya makna atau pesan yang terkandung dalam
karya tersebut. Foto-foto yang dibuang pada awal pemilihan umumnya adalah foto
yang tidak fokus, warna yang meleset, under ataupun over. Setelah itu baru
dipilih lagi foto yang mempunyai makna yang cocok dengan tema lomba. dimana
pilihan utama selanjutnya adalah selera dari jiwa seni sang juri.
Nah,
maka dari itu kita harus bisa memilih cara mengapresiasi sebuah karya foto.
Kapan kita harus jujur dan kapan kita harus berusaha memahami karakter dari
pembuat foto ataupun kapan saatnya harus berbasa-basi.
Jangan
sampai gara-gara salah memberi apresiasi, kita diputus menjadi teman..
Jabat
erat sahabat..
catatan
:
Pengertian
apresiasi secara umum adalah suatu penghargaan atau penilaian terhadap suatu
karya tertentu. Biasanya apresiasi berupa hal yang positif tetapi juga bisa
yang negatif. Apresiasi dibagi menjadi tiga, yakni kritik, pujian, dan saran.
Sementara itu, orang yang ahli dalam bidang apresiasi secara umum adalah
seorang kolektor atau pencinta suatu seni pada umumnya. Tetapi dalam memberikan
apresiasi, tidak boleh mendasarkan pada suatu ikatan teman atau pemaksaan.
Pemberian apresiasi harus dengan setulus hati dan menurut penilaian aspek umum.
0 komentar:
Posting Komentar