Senin, 20 Mei 2013

Apresiasi Pada Sebuah Karya Foto


Memberikan apresiasi pada sebuah karya foto adalah hal yang sulit.

Kenapa bisa dibilang sulit? Misalnya ada sebuah foto dari seseorang, bila kita suka dengan foto itu dan mengungkapkannya pada sang pembuat foto maka tidak akan ada masalah. tapi jika kita tidak suka dan mengatakan dengan jujur bahwa kita tidak suka dengan foto tersebut dan memaparkan dengan jelas kekurangan dari foto itu, belum tentu sang pemilik foto punya hati besar dan tidak akan memasalahkan apresiasi kita.
Ada sebuah kejadian yang pernah aku alami. Seorang teman mentag namaku pada hasil karyanya di FB secara dia baru saja belajar memotret. Aku yang mengira dia minta pendapat jujur, langsung memberikan penilaian secara teknis dengan hati sejujur-jujurnya dan hasilnya.. sebuah surat cinta terkirim dan aku di Unfriend dari FB.
Tidak mudah untuk menjadi jujur dalam hal memberikan apresiasi pada sebuah karya foto. Banyak unsur yang membuat seseorang bisa menyebut sebuah karya foto bagus atau jelek. Selain unsur seni, unsur psikologi juga terlihat.
Sebagai contoh, karakter seseorang akan menentukan jenis foto2 yang dibuatnya. misalnya A suka dengan wanita etnis asia, maka dia banyak menampilkan foto-foto wanita Asia berkulit kuning dan bermata sipit. Si B yang suka wanita eksotis, lebih suka menampilkan foto wanita berkulit hitam dekil. A belum tentu suka dengan foto karya B demikian juga sebaliknya. Salahkah mereka? tidak, karena itu adalah selera.
Namun dalam fotografi sendiri ada ilmu standarnya. Pencahayaan, Komposisi, Tone Warna. dimana hal itu yang bisa menentukan bagus atau tidaknya sebuah foto.
Foto dengan tokoh yang sama, misalnya ayam. Dengan komposisi, metering dan tonal yang bagus akan membuat foto yang menarik jika dibandingkan memotret tanpa memperhatikan cahaya, komposisi ataupun warna, asal jepret saja.
Dengan mempelajari aturan dan pelajaran dalam fotografi kita dapat melihat mana foto yang bagus (dan benar) dalam fotografi. Sisanya bisa ditentukan dengan rasa seni yang kita miliki, dimana sebaiknya penilaian dengan rasa seni ini cukup 30% saja dalam keseluruhan cara kita mengapresiasi sebuah foto, karena rasa seni ini berbeda pada tiap-tiap orang tergantung dari personalnya.
Juri dalam sebuah lomba foto misalnya, tidak akan peduli dengan siapa pembuat foto yang dilombakan ataupun psikologi sang kreator. Umumnya yang dia lihat adalah teknis terlebih dahulu, baru selanjutnya makna atau pesan yang terkandung dalam karya tersebut. Foto-foto yang dibuang pada awal pemilihan umumnya adalah foto yang tidak fokus, warna yang meleset, under ataupun over. Setelah itu baru dipilih lagi foto yang mempunyai makna yang cocok dengan tema lomba. dimana pilihan utama selanjutnya adalah selera dari jiwa seni sang juri.
Nah, maka dari itu kita harus bisa memilih cara mengapresiasi sebuah karya foto. Kapan kita harus jujur dan kapan kita harus berusaha memahami karakter dari pembuat foto ataupun kapan saatnya harus berbasa-basi.
Jangan sampai gara-gara salah memberi apresiasi, kita diputus menjadi teman..
Jabat erat sahabat..
catatan :
Pengertian apresiasi secara umum adalah suatu penghargaan atau penilaian terhadap suatu karya tertentu. Biasanya apresiasi berupa hal yang positif tetapi juga bisa yang negatif. Apresiasi dibagi menjadi tiga, yakni kritik, pujian, dan saran. Sementara itu, orang yang ahli dalam bidang apresiasi secara umum adalah seorang kolektor atau pencinta suatu seni pada umumnya. Tetapi dalam memberikan apresiasi, tidak boleh mendasarkan pada suatu ikatan teman atau pemaksaan. Pemberian apresiasi harus dengan setulus hati dan menurut penilaian aspek umum.

0 komentar:

Posting Komentar

 

This Template Was Found On Elfrida Chania's Blog. Copyrights 2011.